Kisah Nyata : Cinta Terpendam Yang Berakhir Dengan Kekecewaan


Selamat Datang Di Blog
AZG27 DREAMS




Perhatian...

=> Cerita ini benar-benar Real dan bukan rekayasa semata, karena kejadian ini emang benar terjadi yang gue alami. Cerita serta kata-kata yang saya tulis adalah Real yang sebenarnya dan tidak terkesan dibuat-buat.


=> Nama Semua Tokoh dalam cerita disamarkan, dan mohon maaf karena tidak semua teman saya yang bekerja disini semuanya tidak saya jabarkan, karena kalau disebutkan semua terlalu banyak.


=> Lokasi dan tempat juga disamarkan.


Saya sengaja samarin semuanya, karna saya gak mau nanti salah satu diantara kita semua jadi salah paham atas apa yang telah saya ceritakan ini.


Pembaca mohon maklum dengan keputusan yang gue buat ini.


Langsung saja kita mulai...




Bismillahirrohmananirrohim, Assalamu'allaikum wr.wb.


Perkenalkan nama saya Agus, saya asli dari Jakarta. Saya ingin menceritakan tentang pengalaman pribadi saya dalam hal percintaan.


Memang dalam hal cinta kita semua pasti pernah merasakan hal yang indah, senang, gembira, sedih, riang bahkan sakit hati yang sangat mendalam.


Oleh karena itu saya ingin berbagi cerita kepada kalian semua bagaimana rasanya ditinggal kekasih yang kita cintai, dan akhirnya dia malah memilih yang lain. Dan bahkan mereka berdua sampai akhirnya menikah dikemudian hari.


Pada awal tahun 2009 lalu, saya bekerja di salah satu supermarket terkenal yang ada di Indonesia. Saya disana bekerja sebagai Cleaning Service di Supermarket tersebut.


Pasti kalian tentu sudah tau bagaimana cara kerja sebagai Cleaning Service.


Memang mungkin sangat miris dengan pekerjaaan tersebut, tetapi saya berfikir bahwa pekerjaan tersebut sangat menggembirakan.


Walaupun gajinya tidak sebesar gaji orang kantoran, tetapi gaji yang saya terima setiap bulannya alhamdulillah lebih dari cukup.


Alhamdulillah dengan penghasilan itu, saya bisa memberikan sedikit rezeki saya kepada Orang Tua dan bisa menyekolahkan Adik saya sampai tamat SMK.


Rekan sesama kerja saya dan para staf yang bekerja di Supermarket tersebut sangat ramah sekali terhadap saya. Oleh karena itu saya sangat senang bekerja di Supermarket tersebut.


Terkadang kita semua melakukan banyolan-banyolan yang membuat kita tertawa sampai perut terasa sakit karena kebanyakan tertawa.


Oh ya hampir saya lupa, ditempat saya bekerja itu terbagi menjadi dua shift. Shift pertama pagi yaitu dari jam 07.00 sampai jam 15.00, sedangkan shift siang dari jam 14.00 sampai jam 22.00.


Saya disana terdiri dari 6 orang, shift pagi 3 orang dan siang juga 3 orang. Dan kalau salah satu dari kita ada yang libur, maka salah satu dari kita harus ada yang lembur dari jam 07.00 sampai jam 22.00. Lumayan lah buat tambahan Hehehe....


Kalau kita semua sudah membersihkan semua area Supermarket tersebut, terkadang kita juga sering membantu karyawan Supermarket tersebut. Saya dan teman-teman saya terkadang membantu karyawan dalam menata buah, memajang barang food seperti indomie, telur, ciki, susu dan lain-lainnya yang berbentuk makanan.


Sedangkan barang Non Food itu seperti sabun mandi, pembersih lantai, soklin dan lain sebagainya. Itulah beberapa uraian singkat pekerjaan saya di Supermarket.


Di Supermarket itu pasti banyak sekali SPG dari bermacam-macam brand. Dari beberapa SPG tersebut memang terlihat sangat Cantik dan enak dipandang mata.


Dan saya juga terkadang sesekali menggoda mereka dengan banyolan-banyolan dahsyat. Hahaha...


Ya namanya cowok sudah biasa lah kalau sering menggoda para cewek-cewek. Apalagi kalau ceweknya cakep dan bening-bening hmm... paling suka saya menggodanya.


Memang saya akui, kalau saya waktu itu sempat naksir dengan salah satu SPG itu, sebut saja namanya Difa, tetapi saya tidak pernah mengungkapkan isi hati saya ini kepadanya.


Bukannya saya takut untuk mengungkapkan, tetapi waktu itu saya tidak percaya diri. Hehehe...


Padahal waktu itu teman-teman saya sudah memberikan suport kepada saya agar saya mengungkapkan isi hati saya ke Difa. Tetapi saya malah acuh dan cenderung diam saja. Dalam hati saya berkata...


"Biarlah rasa cinta ini saya pendam untuk selamanya."


Dari salah satu teman saya yang bernama Daus, dia berkata...


"Ahh payah Agus ngomong doang suka ama Difa tapi kalo disuruh ngungkapin malah diem aja huuu.." teman-teman saya yang lain sontak ikut tertawa.


Saya hanya tersipu malu pada saat itu dan saya memilih untuk menjauh karena pada saat itu teman saya yang lain ikut ngecengin saya juga.


Makanya daripada saya mati kutu gak bisa ngomong apa-apa, saya lebih baik pergi saja dan izin untuk merokok kepada teman shift saya.


Disaat saya sedang merokok di kantin tempat kerja saya tiba-tiba Difa juga ada dikantin tersebut, dan sepertinya dia sedang makan, saya sontak kaget dengan keberadaannya.


Tetapi sambil melamun saya berfikir...


"Difa emang cantik, tapi apa iya cewek cakep begitu belum punya cowok. Kayanya sih udah punya cowok dia hmmm...".


Tiba-tiba ada cowok datang dengan sepeda motornya dan lalu parkir didepan kantin, dan cowok itu langsung menghampiri Difa.


Setelah beberapa menit mereka ngobrol, lalu mereka berdua bergegas pergi dengan sepeda motor cowok itu. Setelah mereka sudah agak begitu jauh saya langsung mendekati penjaga warung makan yang ada di kantin itu.


Saya sambil berkata...


"Bu itu yang tadi ama si Difa siapa Bu..??" Aduh kepo banget.


Dan Ibu itu menjawab...


"Ohh itu cowoknya Difa Gus, kenapa emang?" tanyanya.

"Ahh gak papa bu cuma tanya aja" Jawab saya.

"Ohh... kamu kok nanyain Difa sii, kamu suka yah gus" tanya si ibu. Sahut ibu penjaga warung.


terus saya jawab...


"Ya bu saya suka sama dia, ehh ternyata dia udah punya cowok ya.. Hehehe..."

 "Ohh gitu, Gapapa gus kan belum tentu juga dia bakalan selamanya. Jodoh kan ditangan Tuhan, selama Janur kuning belum melengkung. Agus masih punya kesempatan, tapi Agus juga harus berusaha yah hehehe.." Ibu itu berkata sambil tertawa.


"Iya juga sih, jodoh itu ditangan Tuhan tapi kalo gak berusaha juga gak akan dapet. Bener juga kata ibu itu ya.." Pikirku dalam hati.


Dan karena saya tau si Difa ternyata udah punya cowok, akhirnya saya perlahan mulai gak perhatiin dia lagi walaupun kadang suka juga curi-curi pandang sih. Hahaha....


Dan setelah sekian lama berlalu akhirnya saya sudah mulai bisa ngelupain Difa. Jiiiaaahhh...


Singkat cerita...


Dan beberapa bulan kemudian ada anak baru 3 orang di tempat kerja saya. Dari ketiga orang tersebut yang dua cewek dan yang satu cowok.


Setelah mendengar kabar, ternyata dia bertiga itu pindahan dari Supermarket lain. Tetapi satu PT ama supermarket tempat kerja gue, dia di mutasi karena ditempat kerja gue ini katanya kekurangan karyawan.


Dan ketiga orang tersebut ternyata pernah kerja juga ditempat gue ini. Ketiga orang itu mulai kerja di tempat kerja gue tahun 2008 katanya.


Dan pertengahan tahun 2008 dia dipindah ketempat lain, dan di penghujung tahun 2009 ini dia gabung disini lagi. Itu gue tau dari temen gue yang jaga dibagian buah namanya mbak Heni.


"Ohh begitu Mbak, berarti gak asing dong ya sama anak-anak sini, ternyata mereka bertiga udah saling kenal..".


Setelah beberapa hari berlalu akhirnya saya sudah mengenal akrab dengan ketiga anak baru itu. Yang cowok namanya Galih, sedangkan kedua cewek itu namanya Ani dan Sinta.


Ternyata yang namanya Sinta ini cantik juga dan yang paling gue seneng adalah Sinta ini berhijab. Saya saja pangling meliatnya. Jelas saja banyak temen saya sering godain dia.


Maklum namanya cewek cakep wajarlah kalo digodain.


Tapi saya gak pernah godain Sinta sedikitpun, soalnya bukannya gak tertarik. Tapi saya merasa deg-degan kalo deket dia. Tapi entah kenapa kalo setiap saya sedang berada disampingnya saya merasa nyaman.


Apakah ini yang dinamakan cinta atau emang guenya yang kepedean derajat hahahaah....



Nah disini baru awal cerita dan kisah cinta saya dengan Sinta....

 
Gak tau kenapa disaat saya sedang mengepel lantai, saya melihat dari kejauhan Sinta sedang berada di area buah dan sepertinya sedang menatap saya secara diam-diam. Jiiaaahhhh...


Pas saya tatap balik sinta, lalu dia malah buang muka dan langsung sepik ngobrol sama Mbak Heni.


"Ahh masa iya Sinta natap gue tadi, ahh mungkin gue salah liat". Pikirku.


Memang saya akui, saya dan Sinta memang jarang banget ngobrol, jangankan ngobrol negor saja jarang. Bukannya says belagu atau gimana, saya itu sebenarnya pemalu banget kalo sama cewek.


Gue waktu itu masih labil guys hahaha...


Makanya gue gak pernah ungkapin isi hati saya sama Difa. Emang saya gak berani, dan terkesan pengecut serta enderung pemalu kalo sama cewek. Hehehe....


Setelah beberapa bulan kemudian, pernah waktu saya lagi ngepel di area kasir. Ada beberapa temen saya terlihat ramai di area buah. Dan ternyata disitu ada sekitar 6 orang termasuk Sinta.


Sinta itu tugasnya di kasir guys. Saya waktu itu gak tau apa yang mereka obrolin, karena saya waktu itu tetap fokus melanjutkan pekerjaan ini sampai selesai.


Setelah pekerjaannya selesai, saya langsung bersihin kamar mandi. Setelah semuanya selesai, saya langsung jalan ke area buah tempat dimana tadi temen-temen pada ngobrol termasuk Sinta.


Pas saya sampe di area buah, Sinta ternyata sudah stand by di areanya yaitu kasir.


"Ko mereka pada tersenyum saat ngeliat saya sih, ada apa nih.." saya bertanya dalam hati.


Lalu temen saya MbakHeni tiba-tiba nyeletuk...


"Gus luh ditanyain noh sama si Sinta.." ledek Heni dan temen gue yang lain terlihat pada cengar-cengir.

"Sinta nanyain gue mba..??" tanyaku.

"Iya gus, kalo gak percaya tanya aja tuh sama Sinta langsung..." jawab Heni dan temen saya yang lain pada nyengir.

"Ahh boong lo mba, bisa aja lo mba heni hhaha.." jawabku.

"Makanya sono tanyain langsung, kayanya dia suka tuh sama elu gus hehehe...." Timpal Heni.


Mungkin Sinta dengar juga apa yang diucapkan oleh Mba Heni, soalnya suaranya lantang, otomatis Sinta mungkin dengar percakapan kita tadi. Soalnya pas Mbak Heni ngomong begitu, saya langsung menatap ke arah Sinta.


Dan Sinta terlihat tersenyum sambil menatap saya. Jiieeeee....


"Gak mungkin lah mba, masa dia suka sama gue mba..." sahutku.

"Ya wajar lah jaman sekarang cewek suka sama cowok gus.." jawabnya.

"hehe iya deh mba heni emang paling bisa dah... Hhahaha"


Dalam hati saya, apa iya si sinta suka sama saya. Ahh yang bener aja gila apa Sinta. Masa di suka ama gue sih, gak mungkin banget. Secara dia itu kan kasir, sedangkan saya itu hanya cleaning service. Ibarat kata seperti langit dan bumi jauh banget.


Keesokan harinya biasa saya pas jam istirahat langsung ke kantin sembari makan bakso dan minumnya es kelapa.


Dan tiba-tiba temen saya dateng namanya si Andi langsung ngomong...


"Gus weh enak nih ginari makan bakso.." tanya andi.

"iya nih ndi kalo mau pesen aja.." jawabku.

"Gak makasih gus, gue udah makan tadi.."

"Ohh gitu ya.."


Oia si andi ini dia kerja di bagian kartu kredit dan ditugasin di depan kasir supermarket.


"Gus gue kesini cuma mau kasih ini, nih gus ambil.. Timpal Andi sambil menyodorkan kertas yang dipegangnya.

"Apaan nih ndi, ko kertas lo kasih gue.." timpalku.

"Makanya lo buka dulu dong kertasnya..." sahutnya.


Setelah gue buka kertasnya, ternyata isinya ada beberapa angka terdiri dari 12 angka, dan ternyata itu nomor telepon.


Gue : "Niihh nomer siape ndi.."

Andi : "Masa lo gak tau gus, itu nomer siape.."

Gue : "Serius gue kaga tau ndi, makanya gue nanya ama lo.."

Andi : "Itu nomor Sinta gus.."

Gue : "Nomer Sinta, ko lo kasih gue ndi.."

Andi : "Sinta yang nyuruh gue kasih nomernya ke lo.."

Gue : "Ahh masa Sunta nyuruh lo begini, kagak mungkin banget..??"

Andi : "Iya gus serius dia yang nyuruh gue, kalo gak percaya lo sms aje dah atau tanya aja orangnya langsung.."

Agus : "Boong banget lo ndi, wah lo mau ngerjain gue ye.."

Andi : "hahahaa... kaga lah gus serius itu nomernya Sinta, kan yang nyuruh gue ngasih nomernya ke lo ya dia. Mana mungkin gue ngerjain lo gus gus..."

Gue : "kenapa dia ngasih nomernya dia ke gue ya.."

Andi : "Ya mungkin dia mau lebih kenal ama lo kali gus, makanya dia ngasih nomer itu ke lo.."

Gue : "Kalo emang maunya gitu, kenapa dia gak langsung minta nomer gue aja yah..."

Andi : "Ahh lo gile gus, masa cewek duluan yang minta nomer cowok gengsi dong.."

Gue : "Hahahahaha..... yakan biar lebih enak aja, klo kaya gini kan jadi pertanyaan haha.."

Andi : "Udah nih lo intinya mau terima apa enggak tuh nomer, kalo gak mau sini gue balikin lagi.."

Gue : "iye dh gue terima, tar dah dirumah gue sms.."

Andi : "Nah gitu dong gus, kayanya dia suka tuh gus ama lo, makanya dia begitu. Tiba-tiba ngasih gue nomernya dan nyuruh gue kasiin ke lo.."

Gue : "Ahh lo ada ada aja, mana ada cewek suka duluan ama cowok ndi..."

Andi : "Ya sapa tau aja gus, pokoknya Good Luck dah buat lo.."

Gue : "Iya ndi makasih.."


Dalam hal ini sebenarnya Sinta emang curhat sama si Andi, tapi Andi memang tidak mau cerita ke saya tentang curhatan Sinta ke Andi.


"Kemarin kata mba heni si Sinta nanyain gue, terus sekarang dia nyuruh andi ngasih nomernya ke gue. Apa iya cewek cakep begitu suka sama gue. Ahh sudahlah terima nasib aja hahahaha..." pikirku dalam hati.


Tibalah waktu pulang, setelah seharian capek kerja. Sebelum pulang, saya sempat masuk kedalam supermarket dulu, karena saya mau liat Sinta dari kejauhan.


Soalnya waktu itu dia shift siang dan saya shift pagi. Saya lihat Sinta sedang melayani customer yang mau membayar belanjaannya.


Skip.. Skip...


Dua jam kemudian gue sampe rumah, gue lihat jam menunjukan pukul 17.00. Gue lalu bikin kopi sambil ngerokok filter, lalu gue ambil tuh kertas yang tadi andi kasih yang katanya nomernya si sinta itu.


Gue ambil hape gue, lalu gue sms dah tuh nomernya sinta.


(Percakapan gue dengan sinta)


Gue : "Assalamu'allaikum ini sinta ya, ni gue agus..."

Sinta : "Iya ini gue sinta.."


(Waah langsung direspon. Pikirku)


Gue : "Maaf sinta, gue tau nomer lo ini dari si andi, katanya lo yang nyuruh andi buat ngasih nomer lo ke gue..."

Sinta : Gaak, siapa yang nyuruh.. Orang andi yang maksa gue buat kasih nomer gue ke lo gus.."


Pas dapet sms kaya gini, gue ngedumel dalam hati...


"Tuh kan andi sialan gue diboongin, berarti ini akal-akalan dia nih, shiitt..."


Gue bales SMS nya dengan malu dan agak terpaksa...


"Ohh gitu yah sinta, yaudah kalo gitu gue minta maaf ya jadi ganggu lo. Maaf banget yah..."


Balesnya lama, kira-kira setengan jam kemudian dia baru bales SMS gue. Gue gak tau kenapa dia balesnya lama. Apa karena dia sibuk ama kerjaannya atau gimana... Ya entahlah.


Lalu Sinta membalas...


"Hehe Iya gus maap, emang gue kok yang nyuruh andi buat ngasih nomer gue ke lo gus maap tadi gue bohong..."


Buseett.... pas gue baca ini gue kaget. Kok tiba-tiba jadi berubah gini balesannya. Ini sebenernya serius apa kagak sih nih cewek, yang bener yang mana sih aduuhhh.


Coba aja kalian bayangin kalo kalian lagi diposisi gue waktu itu, apa yang kalian pikirkan.


Gue bales lagi SMS nya...


Gue : "Gimana si, tadi katanya enggak nyuruh, ko tadi balesnya beda hmm.."

Sinta : "Iya gapapa ko hehe, tadi lo masuk pagi yah.


Dia kayanya malu dan langsung ngalihin pembicaraan.


Gue : "Iya tadi gue masuk pagi, oia kenapa ko lo ngasih nomer lo ke gue.."


Gue sengaja masih bahas itu, karena gue cuma mau tau jawabannya.


Sinta : "Gak, gue cuma mau kenal lo lebih deket aja ko hehe.."

Gue : "Ohh gitu ya, kenapa gak minta aja kemaren kan kita satu shift bareng.."

Sinta : "Hehe iya lupa kemaren mau ngomong, udah ahh jangan dibahas lagi, kita bahas yg lain aja yah.."


Gue sengaja tanya begitu, soalnya gue pengen bikin dia ngaku, ehh akhirnya ngaku juga, hahahahaa.....


Gue : iya deh, ok.. ok..


Keesokan harinya baru dah tuh andi cerita banyak ke gue tentang curhatan sinta, andi si bilang kalau sinta emang ada rasa cinta sama gue. Tapi gue gak percaya begitu aja sama omongannya andi.


Soalnya andi itu terkenal banyak boongnya kalau ngomong. Hampir tiap hari gue smsan sama sinta dan terkadang juga telponan tiap malem.


Karena kartu kita berbeda waktu itu, gue pake Ax*s sedangkan sinta pake s*mpati. Dan sinta memutuskan untuk ganti nomer, dia pake nomer Ax*s juga.


Dan mulai hari itu gue beliin aja kartu Ax*s lagi sebanyak dua buah yang nomernya sama dan beda di belakangnya doang.


(Pasti kalian juga begitu kan kalau jaman pacaran pasti pake nomer yang sama biar gampang diinget haha...)


Dan pada akhirnya gue dan sinta jadi tambah deket, tapi pada waktu itu gue mungkin bilangnya hanya sebatas teman dekat dan bukan lebih.


Karena disatu sisi sebenarnya sinta udah punya cowok, tapi entah kenapa dia lebih jauh perhatian sama gue daripada ke cowoknya.


Mungkin dalam hal ini cowoknya jarang kasih perhatian ke Sinta.


Selama gue jalani kisah ini, gue berfikir ternyata gue salah. Seharusnya gue jangan kaya gini, soalnya disatu sisi sinta udah punya cowok. Pasti dia lebih mentingin cowoknya lah dari pada gue.


Tapi dari pada gue kosong, yasudah gue tetep jalanin kisah ini dengan sinta. Setelah gue semakin dekat, tumbuhlah rasa cinta gue buat sinta. Tapi waktu itu gue bingung harus gimana, gue pengen ungkapin cinta gue ke dia tapi dia punya cowok, gue jadi serba salah.


Di satu sisi gue berfikir mungkin sinta cuma manfaatin gue doang untuk menghilangkan rasa kekosongannya, karna cowoknya jarang kasih kabar ke dia.


Dan hari semakin berlalu, waktu itu gue satu shift bareng sinta. Gue waktu itu bantuin dia di kasir, obrolan demi obrolan terus berlanjut. Sampai disatu titik sinta berkata...


"Kalo emang lo suka sama gue, coba sekarang lo ungkapin rasa cinta lo ke gue gus".

Gue jawab "Gimana gue mau ungkapin isi hati gue ke lo sin, kan disatu sisi lo udah punya cowok. Gue gak mau lah nembak cewek apalagi ceweknya itu udah punya cowok. Kecuali kalo emang lo gak punya cowok, gue pasti bakalan ungkapin isi hati gue ke lo".


Coba gimana kalo lo di posisi gue waktu itu, apa yang bakal lo katakan.


Sebenernya gue sih tadinya paksain pengen ungkapin juga, tapi gue berfikir lagi. Kalo emang sinta terima cinta gue kan pastinya dia punya dua cowok.


Nah disitu yang jadi penyebabnya, masa iya gue mau punya cewek tapi hatinya terbagi menjadi dua.


Coba kalo menurut kalian gimana.


Yaudah dari situ gue sempet curhat ke temen gue, nah temen gue ini cewek namanya Vina. Nah Vina ini adalah temen yang paling deket sama Sinta.


Gue : "Vin, gue bingung deh ama sinta.."

Vina : "Bingung kenapa sih agus.."

Gue : "Ya, masih sinta minta gue buat ungkapin isi hati gue ke dia.."

Vina : "Ya dong gus, kalo emang lo gentle emang harus berani ungkapin.."

Gue : "Ya gue sih berani, tapi kan disatu sisi dia udah punya cowok vin.."

Vin : "Nah itu dia masalahnya gus, sebenernya dia itu bimbang.."

Gue : "Haahh bimbang kenapa.."

Vina : "ya dia bingung, dia kan punya cowok. Tapi sebenernya dia juga cinta sama lo gus, makanya dia bimbang.."

Gue : "Ohh gitu.. Ya gue juga gak mau lah ngerusak hubungan dia ama cowoknya.."

Vina : "Nah itu dia masalahnya, dia bimbang antara dua pilihan. "

Gue : "Ya dia lebih milih cowonya lah vin.."

Vina : "Ya sih, dia emang cerita waktu pertama kali ngeliat lo, dia langsung nanya sama gue, trus gue bilang ohh dia agus. Terus gue bilang emang kenapa ko tiba-tiba nanyain agus. Lalu sinta bilang "katanya lo itu beda ama yang lainnya".

Gue : " Kenapa lo gak pernah cerita ke gue vin, beda gimana emang gue. Bilangin vin gue sama kok manusia juga.. gituin hahaha.."

Vina : "Ya gak tau dah tuh dia bilangnya gitu.."


Singkat cerita...


Setelah beberapa bulan kemudian, gue dan sinta menjalani hubungan tanpa status ini.


Tiba-tiba ada temen gue, dia staf kasir juga namanya Guntur. Guntur itu gue anggap sebagai temen yang paling best dah. Nah guntur itu sering bilangin gue, kalo gue itu seharusnya jangan pernah deket sama si sinta.


Gue juga gak tau kenapa dia ngelarang gue deket sama sinta.


Bahkan Guntur pernah ngelabrak sinta gan.


Percakapannya begini...


Guntur : "Ehh sinta lo jangan coba coba manfaatin si agus deh.."

Sinta : "Manfaatin gimana si bang.."

Guntur : "Lo deketin si agus cuma buat nyari kekosongan doang kan, karna emang cowok lo jarang kasih perhatian ke lo.."

Sinta : "Engga ko bang, ko abang ngomongnya begitu sih.."

Guntur : udah lo pokoknya gue ingetin sekali lagi, kalo lo mau manfaatin orang jangan agus. Cari yang lain aja. Jangan lo sakitin si agus. Pokoknya lo jangan kenal dia lagi titik..."


Ternyata guntur emang galak gan, tapi sebenernya hatinya lembut seperti kapas kena air gan hahahah..


Sinta ngomong sambil nangis :


"Iiihh ko abang begitu sih ngomongnya, itu semua gak bener bang. Kan dulu sinta pernah bilang ama abang kalo sinta itu pengen deket sama agus kan minta bantuan abang. Emang abang lupa apa yang kita omongin dulu. Abang itu salah paham bang.."


Gue bisa nulis percakapan ini karena sinta emang langsung sms gue kaya gitu, jadi emang semua yang diomongin guntur ke sinta semuanya di sms in ke gue. Jadi gak ada satu kata pun yang diubah atau dibuat-buat.


Nah perihal tentang Sinta yang minta bantuan sama guntur biar sinta bisa deket sama gue, sinta emang curhat banyak sama guntur. Dan Guntur sendiri padahal sering maen bareng sama gue, tapi dia emang gak pernah cerita apapun ke gue soal sinta yang sering curhat sama dia.


Kalian percaya gak, curhatan sinta dan guntur itu sampe sekarang dan sampai hari ini dan sampai gue nulis cerita ini, gue gak pernah tau itu apa. Pernah gue minta di ceritain sama guntur, tapi guntur tetap keras kepala dan gak pernah mau ngomong curhatan sinta itu sama gue.


Karna pas perang guntur dan sinta itu, posisi gue lagi libur. Makanya si sinta langsung nelpon gue dengan nada sedih. Yasudah gue suruh aja matiin telponnya, karena gue gak tega denger cewek nangis.


Makanya gue suruh sms an aja. Kasian gue sama sinta. Si guntur emang kebangetan banget, parah dia.


Percakapan gue ama sinta di SMS


Sinta : "Agus, emang gue gak boleh yah deket sama lo, emang menurut lo gue emang manfaatin lo, emang gue nyakitin lo ya, dan emang gue gak boleh kenal sama lo lagi yah.."

Gue : "Gak ko gue gak ngomong begitu, emang kenapa ko lo ngomong begitu.."

Sinta : "Tadi si abang guntur ngomong, kalo gue dilarang sama dia buat deket sama lo. Padahal itu semua dia salah paham. gue gak brmaksud buat begitu ke lo.."

Gue : "Ohh si guntur yang bikin llo begini, tenang besok gue tegor dia, yaudah lo jangan nangis lagi.. Sekarang lo istirahat aja yah..."

Sinta : "Jangan gus, lo gak usah ngomong ke guntur yah.."

Gue : "Udah gapapa tenang aja, lo gak usah takut.."


(Gila si guntur berani banget dia ngambil keputusan ngomong begitu, dia emang gue akuin paling ngelarang banget gue deket sama si sinta, tapi caranya jangan begini dong. Gue juga gak tau itu kenapa guntur sebegitu ngelarangnya gue buat deket sama sinta). Pikirku dalam hati.


Nah keesokan harinya pas banget tuh gue sama guntur ngeshift bareng, tapi sayangnya si sinta libur.


Hari itu si guntur lagi ngasirin, nah pas banget lagi waktu itu kasir lagi gak ada antrian dan langsung aja gue tegor si Guntur...


Gue : "Tur, kemaren lo ngomong apaan ke sinta.."

Guntur : "Ya gu bilang ke dia, dia gue larang biar kagak deketin lo lagi.."

Gue : "Nah emang kenapa tur, emang apa masalahnya.."

Guntur : "Yah lo gus, gue dah bilang berapa kali sih, gue takut nanti lo bakalan sakit hati kalo ama dia.."

Gue : "Udahlah lo gak usah ikut campur urusan gue tur, sekarang kita masing-masing aja. Perkara sakit hati atau gak nya itu urusan gue. Dan gue harap lo jangan ikut campur lagi sama urusan gue..."


Nah disitu guntur gak bisa bales omongan gue lagi, yaudah gue tinggal pergi aja dari pada nantinya jadi emosi kan gak baik kalo nantinya bakalan jadi ribut apalagi didalam ruangan kerja. Gak enak nanti jadi tontonan orang banyak.


Semenjak gue labrak guntur, akhirnya guntur dah gak bawel lagi dah kalo gue lagi ama sinta. Mungkin karna omongan gue itu dia sekarang jadi diam saja dan bersikap masa bodo.


Disatu sisi gue dan sinta seneng lah karna gak ada yang ikut campur dalam urusan hubungan kita berdua.


Dan gue biasa, setelah selesai ngerjain semua tugas, gue langsung bantuin sinta yang sedang ngasirin. Karena hampir satu bulan penuh gue satu shift bareng terus sama sinta, makanya gue jadi tambah lengket sama sinta.


Karena setiap hari gue selalu ketemu sinta dan sinta gue anggap sebagai penyemangat hidup gue di tempat kerja gue.


Dan beberapa hari belakangan gue ngeliat sinta kok agak murung dan terlihat gak semangat, biasanya kan dia selalu ceria dalam bekerja. Apa mungkin dia sakit.


Tapi pas gue tanya, dia katanya sehat-sehat aja dan gak ada tampang seperti orang yang sedang sakit. Nah seperti biasa gue temenin aja dia dikasir dan sambil sesekali menghibur hatinya, dan alhamdulillah dia bisa tertawa lagi dan semangat lagi.


Mungkin kemarin-kemarin dia sedang ada masalah, tapi dia emang gak mau cerita ke siapapun. Makanya dia lebih memilih diam dan memendamnya sendiri.


Setelah kian lama berlalu ternyata ada kabar dari Vina, dia langsung menghampiri gue dan bilang...


Vina : "Gus kayanya si sinta udah putus tuh sama cowoknya.."

Gue : "Masa sii vin, si sinta putus sama cowoknya.."

Vina : 'Iya, kan tadi dia curhat ke gue.."

Gue : "ohh gitu ya. Jelas aja kemarin-kemarin dia diam aja, biasanya kan ceria banget dia. Mungkin gara-gara dia putus sama cowoknya kali ya vin.."

Vina : "Iya mungkin, nah sekarang giliran lo deh gantiin posisi cowoknya. Kesempatan buat lo ni gus, mumpung dia lagi kosong tuh. Lagian gue yakin sinta pasti mau nerima cinta lo gus, secara sinta kan juga ada rasa sama lo, tapi emang dipendem aja ama dia. Soalnya gak mungkin lah masa cewek yang ungkapin duluan.. Hehehehe.."

Gue : "hahaha bisa aja lo, gue hanya sebatas temen deket aja ko mba ama sinta.."

Vina : nah maka dari itu lo ungkapin dah isi hati lo ke sinta jiieeee..."

Gue : "iia nanti dulu, nanti gue bakal ungkapin ke dia, tunggu tanggal mainnya yah hahaha.."


Nah disini sebenarnya kesempatan gue buat jadi pendamping baru buat sinta, tapi udah sekian lama akhirnya gue belum ungkapin juga.


Gue belum mau ungkapin soalnya dia mungkin masih belum bisa lupain cowoknya itu, ya soalnya mereka berdua memang lama juga menjalani kisah cintanya kurang lebih udah 3 tahunan deh.


Ya dalam hal ini gak mungkin lah sinta langsung cepat ngelupain cowoknya itu, begitupun sebaliknya si cowok tersebut.


Singkat cerita..


Waktu itu Gue, Sinta, Andi dan SPG namanya Rina janjian buat pergi nonton di salah satu bioskop. Dan setelah gue perhatiin ternyata si andi suka sama rina, andi pernah ungkapin isi hatinya ke rina.


(Gue tau ini karena sinta yang ngomong ke gue).


Tapi sampai sekarang rina pun belum kasih jawaban ke andi (ya istilah kata masih ngegantung hahaha).


Setelah selesai kita menonton bioskop, kita berempat langsung bergegas untuk makan disebuah warung. Obrolan dan candaan keluar dari mulut kita berempat, kira kira begini obrolan dan candaan kita berempat...


Gue : 'jiee asik dah andi nempel banget ama rina, gandeng lah.."

Andi : "ya dong gus haha namanya juga usaha ya gak rin.."

Rina : "apaan si lo ndi huuhh..." Gue, sinta dan andi sontak tertawa...

Andi : "ahh agus payah, masa si sinta didiemin aja.."

Gue : "bukan didiemin ndi, tapi si sinta lagi sibuk tuh sama hape nya... Gue mau ajak ngobrol gak enak takut ganggu hehe.."

Sinta : "gak ganggu ko, orang gue lagi buka FB doang, lo nya aja gus emang yang pendiem.."

Rina : "huuhh agus kasian tuh si sinta didiemin aja ajak ngobrol lah.."

Andi : "tau agus masa harus gue ajarin dulu cara ngomong ke sinta hahaha.." sinta terlihat tersenyum setelah mendengar ucapan si andi.

Gue : "ahh sialan lo ndi emang gue anak kecil harus diajarin segala, tuh sinta jadi senyam senyum dah.."

Andi dan Rina : "ahahahaha..."


Singkat cerita...


Kita semua pulang dan kita langsung menuju ke kosan Rina. Setelah kita sampai kosan rina, kita berempat disambut oleh ibu-ibu yang punya rumah kos tersebut. Kita berempat lalu duduk-duduk diteras depan kos.


Waktu itu jam sudah menunjukan pukul 19.00. Lalu gue iseng ahh buka FB. Nah disitu gue lihat muncul status FB nya sinta dia nulis begini...


"Gara-gara Facebook aku bisa curhat-curhatan, gara-gara facebook aku punya pria idaman"


Gue cengar cengir aje terus gue langsung sontak bicara...


"Jiee sinta bikin status FB buat siapa si tuh"


Si sinta langsung tersipu malu dengan apa yang dia dengar.

 
Sinta : "gak ko bukan buat siapa-siapa, orang gue cuma iseng bikin doang.."

Andi dan Rina : "buat lo kali gus jiieeee asik dah sinta.."

Sinta : "apaan sih lo berdua, orang bukan buat siapa-siapa ko..."


Gue hanya cengar cengir aja sambil liat tingkah laku sinta.


Andi : "udah gus ungkapin lah, si sinta udah ngode tuh.." rina terlihat manggut-manggut setelah mendengar ucapan andi.

Gue : "haha bisa aja lo ndi, kan tadi si sinta bilang bukan buat siapa-siapa itu dia hanya iseng katanya.."

Andi : "ahh llo gus gak bisa nalar dengan apa yang di tulis sinta di FB nya, itu kode gus.."

Rina : "iya tuh gus gimana sih.."

Sinta : "apaan si lo berdua, lagian agusnya juga anggap itu biasa aja ko, yakan gus.."

Gue : gue hanya manggut dan tersenyum.


Gue juga tau sebenernya Sinta ngode, tapi gue anggap biasa aja. Dan Gue yakin banget si sinta pasti tersipu malu dengan apa yang diucapkan oleh andi dan rina tadi, soalnya keliatan banget dari wajahnya yang sudah kemerah-merahan hehe.


Akhirnya gue, andi dan sinta bergegas pamit pulang ke rina dan ibu kos nya rina, karna jam sudah menunjukan pukul 22.00. Soalnya gak enak kalo bertamu sampe tengah malem.


Dan keesokan harinya gue dan sinta tetap menjalani kisah ini dengan biasa-biasa saja walaupun banyak temen-temen gue menganggap kalau gue dan sinta udah jadian.


Karena dari sekian banyak temen gue itu pada minta PJ alias pajak jadian. Buseeettttt


Terus gue bilang ke temen-temen gue bahwa gue belom jadian sama sinta, karena gue hanya sebatas teman saja dan gak lebih.


(Emang sih sebenernya kita berdua punya hasrat cinta yang tinggi, tetapi emang guenya yang belum juga mau ngungkapin juga ke sinta).


Tetapi temen-temen gue tetep tidak percaya dengan apa yang gue omongin itu. Makanya mereka tetep minta PJ ama gue. Haddeeeuuhhhh....


Hari demi hari gue jalani kisah ini, yaitu hubungan tanpa status dengan sinta. Tetapi gue dan sinta sudah seperti layaknya orang berpacaran padahal mah kagak. Kita berdua hanya sebatas teman, emang guenya sih yang malu buat ungkapin padahal si sinta juga gak punya cowok pada waktu itu.


Dan sinta sendiri sangat berharap kalau gue segera ungkapin isi hati gue ke dia. (Dia nunggu ditembak gan)


Hal ini gue tau dari temen dekat sinta yaitu vina. Karena setiap curhatan sinta ke vina pasti vina juga menyampaikan curhatan sinta itu ke gue. (kan jadi ketauan haha)


Yang paling ngebet banget gue harus ungkapin isi hati gue ke sinta itu ya vina dan mbak heni. Makanya tiap hari gue dibanyolin terus sama mereka berdua. Yah mau gimana emang dasar gue nya gak berani buat ungkapin ke sinta, ya apa boleh buat.


Karena gue seneng dengan hubungan tanpa status ini dengan sinta, ya makanya gue tetep jalani terus dengan apa adanya aja.


Pernah pas gue dan sinta ngeshift bareng masuk siang, kira-kira sekitar jam 19.00 sinta dan temannya namanya Dila (dia juga staf kasir) mereka berdua melaksanakan sholat isya di musholla yang ada di tempat kerja gue.


Setelah dia selesai sholat sinta langsung curhat ke Dila.


Begini percakapannya...


Sinta : "Dil, sebenernya si agus emang beneran serius gak sih suka sama gue, ko dia sampai sekarang belum ungkapin juga ya ke gue.."

Dila : "ya dia beneran kok cinta sama lo sinta, tapi mungkin emang dia lagi mencari waktu yang pas buat ungkapin ke lo.."

Sinta : "ya tapi kapan, ampe sekarang aja dia nggak ada omongan juga, ternyata dia gak gentle dan dia berani, beraninya cuma dari Hape doang payah.."

Dila : "masa sih dia begitu, nah terus lo sekarang maunya gimana.."

Sinta : "kalau emang si agus beneran cinta sama gue, gue pengen dia ungkapin dan kalo dia siap langsung lamar gue sekarang.."

Dila : "gila lo sin masa iya harus seperti itu.."

Sinta : "ya kalo emang dia gentle dia harus berani bilang ke gue sekarang.."

Dila : "ok deh sinta, nanti kalo ketemu agus gue bilangin dah.."

 
Ternyata emang si sinta nunggu ungkapan isi hati gue, makanya dia ngarep banget. Tapi gue sengaja ulur waktu terus biar dia jadi tambah penasaran.


Nah pas itu gue pengen sholat isya karena udah jam 19.30, pas di pintu gudang gue berpapasan dengan sinta dan tatapan matanya sangat tajam saat menatap gue.


Gue tegor dia diem aja dan langsung bergegas pergi meninggalkan gue ke area kasir.


Setelah gue sampai di musholla, dan ternyata disitu masih ada dila yang lagi tersenyum pas liat gue. Lau dia langsung berkata...


Dila : "gus tadi sinta ngomong ke gue.."

Gue : "cerita apa dil.."

Dila : "ya katanya sinta, kalo emang lo cinta sama dia lo disuruh ungkapin dan lo juga kalo emang serius ama dia, lo disuruh lamar dia langsung.."

Gue : "bussettt dah serius llo dia ngomong gitu.."

Dila : "iya serius lah, kalo gak ngapain sih gue ngomong gini ke llo, mkanya lo gentle dong jadi cowok katanya lo beraninya cuma di Hape doang payah lo gus.."


Dalam hati gue anjrit nih dila gue diremehin gitu.


Gue : "yawdah entar dah kalo udah pulang gue omongin ke sinta, liat aja entar.."

Dila : "siiipppp gitu dong gus.."


Lalu gue ambil wudhu dan bergegas untuk sholat, setelah selesai sholat gue bertanya dalam hati "kenapa sinta nyuruh gue ngomong begitu yah, apa dia emang bener nungguin gue."


Lalu gue langsung bekerja lagi, jam sudah menunjukkan pukul 21.00. Dan lalu gue langsung menghampiri sinta dan berkata...


"sinta entar jangan pulang dulu yah nanti gue mau ngomong sesuatu sama lo"


Sinta langsung mengiyakan dan sambil tersenyum, lalu gue langsung bekerja lagi seperti biasa ngepel lantai karena sebentar lagi toko supermarket mau tutup. Setelah kelar semuanya, tiba saatnya pulang dan gue nunggu didepan pintu masuk supermarket, terlihat banyak para karyawan dan teman regu gue udah pergi pulang sambil berkata...


"gus lo ngapain disini ko gak pulang.."

Gue jawab "iya entar bang istirahat dulu, nanggung nih sekalian ngabisin rokok.."

Temen gue jawab "yawdahgue duluan yah... Sambil melambaikan tangan.."

Gue bilang "iya bang hati-hati dijalan.."



Gue pada waktu itu menyendiri di kesunyian malam dan para staf kasir juga sudah mulai untuk pulang dan ternyata ada Guntue yang nemenin gue pada waktu itu. Guntur ternyata sudah tau kalau gue sebenernya mau ngomong sesuatu ke sinta.


Guntur : "Gue tau gus lo lagi nungguin sinta kan.."

Gue : "iya ko lo tau tur, tau dari mana loh.."

Guntur : "Ya tau lah, kan sinta ngomong ama gue tadi.."

Gue : "terus loh ngapain disini pulang sono.."

Guntur : "Gak ahh gue mau liat lo ngomong sama sinta.."

Gue : "Nah ngapain tur kepo lo, udah lo balik kepo lo ahh.."

Guntur : "hahaahahah iya iya gus hahahaaha.."


Bukannya balik Guntur malah masuk lagi ke dalem supermarket, mungkin dia mau pulang bareng sama ibu kepala kasir. Secara rumah Guntur dan ibu kepala kasir namanya Desi satu arah.


(Dalam hal ini Gue, Sinta dan Guntur sudah saling berbaikan dan gue sengaja gak nulis permintaan maaf Guntur ke gue dan sinta)


Nah pas Guntur masuk kedalam supermarket, gak lama vina, dila dan sinta keluar dan nemuin gue, dila dan vina sambil berkata...


"agus sukses ye hahahaha..." sambil dia berdua bergegas pulang. Gue dan sinta hanya senyam senyum...


Lalu sinta angsung menghampiri gue dan terjadilah percakapan kami berdua.


Sinta : "Agus maaf ya, lo kelamaan nunggu gue.. Ya kan lo tau kalau kasir tuh itung duit dulu didalem makanya lama.."

Gue : "iya gapapa ko santai aja.."

Sinta : "emang mau ngomong apa sih.." dia pura-pura padahal dia yang pengen tadi.

Gue : "hmm gimana yah.. gue cuma mau tanya tadi lo ngomong ama dila ya, katanya kalo emang gue serius sama lo. Gue harus ungkapin isi hati gue ke lo.."

Sinta : "iya gue sengaja ngomong begitu karena lo nya juga gak pernah ngomong sih ke gue, makanya gue iseng aja curhat ama dila.."

Gue : "ohh iya deh sinta, sebenernya emang gue suka dan cinta sama lo, gue mau memiliki lo seutuhnya dan kalau memang kita diizinkan untuk bersama gue siap untuk meminang lo suatu saat nanti.."

Sinta : "masa sih gus, serius lo.. tapi gue maunya lo langsung lamar gue. Kalau memang lo serius sama gue gus.."

Gue : ya gak secepat itu lah sinta, masa lo nyuruh gue langsung lamar lo. Kan kita juga belum begitu lama kenal lama, gue juga belum mengenal orang tua lo. Dan ngelamar itu juga harus ada dananya. Dan gue juga belum siapkan itu semua. Itu semua butuh proses...."

Sinta : "iya gue ngerti ko itu semua butuh proses, nah terus lo maunya gimana sekarang.."

Gue : "ya kita jadian aja dulu kaya orang-orang hehe, ya itupun kalo emang lo mau terima. Kalau emang lo kaga mau nerima juga gak papa. Yang penting gue udeh omongin ini ke lo, dan masalah lamaran itu gue akan berusaha ko. Dan gue yakin suatu saat gue bakal ngelamar lo sinta, tapi kalo emang lo mau nungguin gue, kalo memang lo gak mau nungguin gue ya gapapa itu terserah lo. Karena semua keputusan ada di lo dan lo sendiri yang nentuin.."

Sinta : "hmm gimana yah, yasudah kita jalanin aja dulu dan gue bakal bersabar nunggu lo sampai lo nanti ngelamar gue gus....."

Gue : "lo yakin sin, mau mau sabar nungguin gue.."
Sinta : "iia gus, gue akan selalu nunggu lo sampai kapanpun.."


Gue dan sinta senyum berbarengan lalu gue langsung peluk sinta, anget deh badan gue.


Gue : "yasudah kita sekarang pulang yuk udah malam ini.."
Sinta : "iya gus.."
Gue : "ok sampai bertemu besok yah.."
Sinta : " iya.."


Itulah sepenggal percakapan gue dengan sinta, ya intinya memang sinta pengen cepet-cepet dilamar gue, tapi mau gimana. Waktu itu gue belum siap untuk itu semua, makanya gue nyuruh dia untuk menunggu gue.


Setelah beberapa bulan berlalu, sinta mau bikin acara nih.


Nah, waktu itu tika ngomong ke gue kalau sinta mau ngajakin jalan ke taman margasatwa dan sekalian si sinta juga ngajak si andi juga.


Oia si tika ini adalah petugas keamanan supermarket. Kenapa sinta bukan ngajak si rina ya, secara andi kan suka sama rina. Dan gue langsung bergegas menemui rina dan bertanya ke Rina...


Gue : "rin, sinta ngomong sama lo gak, dia kan mau ngajak kita ke taman margasatwa.."

Rina : "iya tadi dia ngomong sih, tapi gue gak mau.."

Gue : "nah kenapa emang...?"

Rina : "gak ahh males gue ama andi, dia orangnya kepedean banget kalau deket gue.."

Gue : "ya kan andi emang suka sama lo, ya wajar lah dia begitu.."

Rina : "ya maka dari itu andi bikin risih gue gus, banyolan dia tuh garing.."

Gue : "ohh gitu yawdh deh rin kalo gitu.."


Dalam hati gue bertanya..


"Emang andi juga si kepedean banget ama rina, gimana rina gak risih.."


Kasian juga si andi ampe sekarang belum dapet jawaban cintanya juga dari si rina, makanya tiap hari andi godain rina mulu dan minta jawaban terus. Mungkin itu yang membuat rina jadi risih ama andi.


Lalu gak lama kemudian si sinta nyamperin gue...


Sinta : "gus hari minggu besok kita jalan yuk ke taman margasatwa mau nggak.."

Gue : "hari minggu besok ya, kenapa gak minggu depannya lagi aja sin.."

Sinta : "yaaah, minggu besok aja, lo bisa gak.


Dengan terpaksa gue jawab...

"iya bisa kok sin.."

Sinta : "ok sip, udah ya gue mau ke kantin dulu.."

Gue : "iya sinta.."


Sebenarnya gue terpaksa mengiyakan ajakan sinta, padahal disatu sisi gue aja janji ama temen-temen gue yang lain kalau minggu besok ada pertandingan futsal antar kompotisi supermarket itu dari seluruh jabodetabek.


Gue emang pengen banget ikut kompetisi itu, tapi mau gimana lagi sinta ngajak gue jalan. Yasudah karena gue emang sayang sama dia ya gue mengiyakan ajakan dia. Karena gue juga gak mau bikin dia kecewa.


Dan mungkin gue juga nanti izin ke temen gue kalau gue minggu besok gak ikut kompetisi Futsal.


Dan gue hari itu juga langsung ngomong ke temen gue itu namanya Farid. Nah Farid inu adalah kapten tim Futsal gue.


Gue bilang begini...


Gue : "Rid kayanya minggu besok gue kaga ikut maen Futsal deh.."

Farid : "lah kenapa emang gus, kan besok ada kompetisi antar supermarket se jabodetabek. Ko lo malah kaga ikut.."

Gue : "iya si sinta ngajakin gue jalan rid, si andi juga ikut kok.."

Farid : "ohh gitu, ahh lo gimana sii cuma gara-gara cewek lo malah kaga ikut.."

Gue : "bukan begitu rid, lo jangan anggap gue begitu dong. Lo jangan salah paham dulu.."

Farid : "udah gapapa gus gue kaga marah ko, udah lo jalan aja sono ama sinta.."

Gue : "rid rid tar dulu gue belom selasai ngomong.."


Farid langsung pergi meninggalkan gue, sepertinya dari raut mukanya yang terlihat merah dan mulutnya agak mesem itu menandakan dia marah ama gue.


Tapi gue berfikir yah mau gimana lagi gapapa deh, yang penting gue udah ngomong ke farid kok. Kalau emang dia marah nanti gue bakalan minta maaf ke dia.


Hari minggu pun datang... gue, sinta, andi dan tika emang udah janjian bikin absen minggu libur bareng. Karena emang udah sepakat kalau hari ini kita emang mau jalan ke taman margasatwa. Itu juga karena sinta yang bikin acara, makanya gue gak bisa ngelak dan harus ngerelain hari ini gue gak ikut turnamen Futsal.


Gue, andi dan tika udah sampai di halte busway buat menuju ke taman margasatwa tersebut. Lalu gue telpon sinta katanya gue bertiga disuruh jalan duluan aja kesana. Yasudah kita bertiga langsung naik busway dan menuju kesana.


Singkat cerita....


Gue, andi dan tika ternyata sudah sampai duluan ke taman margasatwa itu jam menunjukkan pukul 09.00 wib, sedangkan sinta gue telpon katanya dia lagi dijalan.


Yasudah gue tunggu sampai sinta menuju kesini. Lama juga dia belum sampai udah 3 jam kita nunggu sinta tapi dia belum juga datang. Dan kini jam sudah menunjukkan pukul 11.00. Seharusnya jarak yg ditempuh dari rumah dia ke taman margasatwa kira-kira hanya satu jam lah, tapi kenapa sampai saat ini dia belum juga datang.


Lalu si tika berinisiatif untuk menelepon sinta kembali dan diangkat, lalu mereka berbicara lewat telpon. Katanya sinta masih dijalan dan terjebak macet. Yasudah kami bertiga menunggu kembali kedatangan sinta.


Lama juga kita menunggu sinta sampai jam menunjukan pukul 15.00.


Terhitung kita bertiga berati sudah menunggu sinta sampai 6 jam. Bayangkan saja kita bertiga menunggu dia dari jam 09.00-15.00 wib, tetapi sinta juga belum kunjung datang.


Setelah sekian lama kita menunggu dan dia tidak ada kabar telpon atau pun sms darinya, dan ketika itu saya sebenarnya tidak enak hati dengan andi dan tika karena sudah kelamaan nunggu sinta.


Dan saya langsung ambil keputusan saja dengan kesal karena sudah menunggu, saya lalu berkata pada andi dan tika...


"udahlah daripada nunggu sinta mendingan kita masuk aja yuk duluan, sayangkan kita udah beli tiketnya.."


Kita akhirnya masuk kedalam taman margasatwa itu pukul 15.20 dan didalam kita bertiga keliling saja sambil melihat binatang seperti gajah, rusa, angsa dll.


Dan disaat kita bertiga sedang duduk santai di taman yang ditengahnya ada danau kecil. Tiba-tiba hape tika berbunyi dan ternyata itu telepon dari sinta. Saya langsung saja pergi agak menjauh dari andi dan tika. Karena saya sudah kelewat kesal dengan sinta.


Kekesalan saya bukan tanpa sebab, karena dari awalnya sinta lah yang membuat janji ini dan kami disuruh menunggu dia sampai 7 jam lebih, dan pada akhirnya dia malah tidak datang. Gimana tidak kesal kalau digituin.


(gimana kalau kalian ada diposisi saya saat itu, apa yang kalian rasakan).


Dari kejauhan saya melihat andi dan tika sedang mengobrol bergantian dengan sinta lewat telepon. Dan dari mulut tika dan andi keluar kata-kata...


"gus sinta mau ngomong nih sama lo gus..."

"lalu saya jawab... "gak ah lo aja dah yang ngomong kesel gue diginiin..."


Dan andi terlihat sedang mengucapkan apa yang sudah saya ucapkan tadi kepada sinta. Dan tidak lama kemudian, mereka ternyata sudah kelar menelponnya. Lalu mereka menghampiri saya dan berkata...


"gus katanya dia kaga datang soalnya katanya sinta nyasar gus..."


Saya hanya diam saja dan langsung berkata...


"yasudah kita balik yuk karena hari sudah mulai gelap.."


Dan akhirnya kita semua pulang dan kembali naik busway.


Skip.. Skip..


Sesampainya saya dirumah, saya masih merasa kesal dengan apa yang terjadi saat itu. Karena saya tidak percaya, ada orang yang mengingkari janjinya padahal orang itu yang membuat janjinya sendiri. Ehh orang itu malah tidak datang.


Yasudah saya sabar saja karena saya sudah sering dibohongi, ya saya anggap biasa saja dan tetapi saya masih sangat kesal dengan sinta.


Tidak lama kemudian ada sms di hape saya dari tika, dia bilang katanya...


"Sinta sebenarnya tadi pengen jelasin ke lo gus soal yang tadi dia gak bisa datang ke taman margasatwa, tapi lo malah tidak mau terima telpon dan ngomong ama sinta.."


Ya lah Gue sudah terlanjur kesal dengan sinta, makanya saya tidak mau berbicara dengan sinta di telepon tadi. Pikirku.


Lalu gue bales sms tika...


"bilangin aja tik ama sinta, lain kali kalo bikin janji ditepatin dong dan jangan bikin orang jadi nunggu, seharusnya tadi sinta ngomong aja dari awal aja kalo emang kaga jadi dateng. Jadi kan kita bertiga jadi gak nungguin dia sampai 6 jam. Pasti lo dan andi kesel juga lah. Gue tadi sebenernya juga gak enak sama lo dan Andi tik...."


Mulai hari itu saya sangat kesal dengan sinta. Dan besoknya saat saya masuk shift pagi tiba-tiba teman saya yang bernama udin (staff buah) memberitahukan saya...


Udin : "gus lo tau gak kenapa kemaren sinta kaga dateng.."

Gue : "kagak tau gue din, tau dah kesel gue sama dia. Ko lo tau dia kaga dateng, emang lo tau darimana din..."

Udin : "kan dia semalem curhat sama gue gus, lo jangan kaget ya kalau gue kasih tau. Dia itu sebenernya gus kemaren pas hari minggu mantannya dateng kerumahnya, dan mantannya itu minta ngajak balikan.

Gue : " Hhaah, yang bener lo din.."

Udin : "iya, ngapain sih gue bohong, kan selama ini dia juga sering curhat sama gue kali.."

Gue : "ahh masa, ko lo kaga pernah ngomong din.."

Udin : "ya ini makanya gue ngomong ke lo, dia itu udah balikan gus ama cowoknya. Makanya kemaren dia tu sepik kaga dateng kesono dan buat alesan kaga dateng nemuin lo kemaren. Dia balikan juga karena bujukan orang tuanya sinta dan kayanya cowoknya pengen ngajakin dia nikah.


Mendengar perkataan udin itu, gue sempet terdiam beberapa detik. Dan pikiran gue jadi kemana-mana.


Gue : " kenapa dia kaga ngomong yang sebenernya aja sih ama gue, kenapa dia harus bohong sama gue ye din.."

Udin : "katanya sih dia kaga tega kalo ngomong yang sebenarnya sama lo gus, dia takut lo nanti sakit hati dengernya dan kalau lo sampai tau ini dia takut lo gak bakalan mau kenal lagi sama dia dan juga membenci diq selamanya.."

Gue : "makasih din infonya, kalo lo gak ngomong gini gue gak akan tau kalo ini semua akan terjadi begini.."


Nah setelah mendengar cerita si udin itu, gue jadi berfikir ternyata selama ini gue udah salah berharap sama dia. Makanya selama ini gue belum mau ungkapin rasa cinta gue ke sinta.


Kemarin yang waktu gue ungkapin kan sinta jawab suruh jalanin aja dulu, gue yakin dia bilang begitu karena hatinya masih bimbang dan memang bener yang di bilang oleh mbak vina beberapa waktu lalu kalau dia sebenarnya bimbang diantara dua pilihan.


Dan ternyata dia lebih memilih mantan pacarnya itu. Ya sudahlah yang sudah terjadi biarlah terjadi, dan gue ikhlas diginiin ama sinta.


Keesokan harinya, saya masuk siang begitupun juga dengan andi, tika dan sinta. Saya melihat sinta sudah stand by di kasirnya, pada waktu itu suasana toko sedang ramai dan terlihat teman saya hendro kewalahan saat mengepel lantai.


Bagaimana tidak kewalahan setiap teman saya sedang mengepel, orang-orang pada berlalu lalang otomatis lantai tetap kotor. Dan saya kasihan juga melihatnya, lalu saya berinisiatif untuk mengambil kardus di kasir tepat di depan kasir sinta.


Kardus itu saya gunakan untuk mengipasi lantai tersebut agar cepat kering. Saya tidak mau menatap sinta, karena saya masih kesal dengan sikap dia kemarin yang sudah membohongi saya.


Disaat saya sedang mengambil kardus, lalu vina nyeletuk...


"kok agus cemberut aja sih, biasanya senyum terus apalagi kalau ada sinta hehehe ada apa nih tumben..."


Sinta langsung menimpali...


"Dia lagi marah vin sama aku, makanya dia cemberut aja.."


Saya tidak memperdulikan ucapan mereka berdua, karena saya juga harus cepat membantu teman saya si hendro. Dan disisi lain saya juga masih sangat kesal dengan sinta.


Dihari itu saya dan sinta tidak saling menegur sapa walaupun sesekali sinta memanggil saya dan berkata...


"Gus lo marah ya sama gue yawdah gue minta maaf ya.." tapi saya tidak memperdulikannya dan lalu pergi meninggalkannya.


Malam itu pukul 23.00 saya sampai kerumah untuk istirahat, disela istirahat, saya iseng-iseng mau bermain FB karena bete seharian tadi ditempat kerja.


Pas saya membuka FB ternyata ada 1 pesan masuk di FB saya, dan saya lihat itu ternyata dari sinta. Pesan dari Sinta...


"Gus lo masih marah ya ama gue, maaf ya kemarin gue kaga datang mohon dimengerti yah.."


Sebenernya gue udah tau kalo sinta gak dateng karena kemaren ada mantannya datang ke rumahnya dan dia udah resmi balikan, tapi gue sengaja gak mau bahas itu.


Terus gue bales aja...


"Kalau mau minta maaf jangan lewat FB dong, kalau berani ngomong di depan gue langsung.."


Lalu dia membalas lagi...


"Iya gue besok bakalan minya maaf sama lo, tapi kalo gue nanti ngomongnya sambil nangis gimana.."


Gue kaga bales lagi biarin aja, pikirku.


Keesokan harinya saya masuk shift pagi dan juga sinta. Dan benar saja sinta langsung menghampiri saya dan meminta maaf ke saya, saya kasihan juga padahal saya masih sangat kesal dengan sinta. Tetapi hati saya luluh juga, karena ucapan permohonan maaf sinta kepada saya diiringi dengan tangis darinya (gue kaga tau deh dia nangis beneran atau emang tangisan buaya atau kadal hahaha).


Yasudah hari itu saya memaafkan dia. Dan sewaktu jam pulang, ternyata sinta dan teman-teman saya yang ngeshift pagi mau menengoki berkunjung ke rumah Bapak Manager supermarket tersebut. Karena Pak Manager itu ternyata istrinya baru saja melahirkan.


Dan sontak saja sinta dan teman-teman saya langsung berkunjung ke tempat pak manager itu. Untuk memberikan ucapan selamat kepada pak manager dan istrinya. Nah pada waktu itu saya tidak ikut dikarenakan saya saat itu lembur dan pulang nanti jam 22.00.


Dan didalam perjalan sinta dan teman-temannya, ternyata sinta ketinggalan oleh teman-temannya dikarenakan motor yang dipakai sinta mati mendadak. Sinta terpaksa berhenti di pinggir jalan sedangkan teman-temannya tidak tau kalau motor sinta itu mogok.


Disaat sinta sedang berhenti di jalan tiba-tiba hujan turun dengan deras dan sontak dia mencari tempat meneduh sambil mendorong motornya tersebut. (Kasian gan, udah motor mogok dihujanin lagi nasib).


Tiba-tiba hape saya berbunyi dan ternyata sinta menelepon saya, dia minta saya untuk menjemput dia di tempat dia berteduh dan dia bilang kalau motornya mogok dan dia kehujanan.


Saya langsung mengiyakan ucapannya, karena kasihan juga pikir saya. Lalu saya bergegas meminta izin kepada teman regu saya yang bernama soni. Saya menjelaskan kepada soni tentang kejadian yang telah menimpa sinta, dan soni langsung mengizinkan saya untuk menemui sinta.


"Yasudah sono gus jemput kasian tuh cewek hehe.." sahut soni.


Saya datang kesana dengan angkutan umum (bus). Setengah jam kemudian saya akhirnya sampai ke tempat dimana sinta berteduh. Saya lihat dia sudah basah kuyup karena dia neduh dibawah pohon.


Lalu saya langsung menghampiri sinta dan berkata...


Gue : "sinta lo ngapain ko neduh dibawah pohon, kesana aja yuk tuh ada halte ngapain disini sama aja boong lo keujanan juga.."


Dan akhirnya gue dan sinta bergegas ke halte tersebut sambil saya mendorong motor sinta.
Lalu saya bilang...


"yawdah lo disini dulu ya, gue mau nyari yang anget-anget dulu.."

"Iya gus.." jawab sinta.


Lalu saya kewarung untuk membeli 2 gelas teh hangat dan 2 buah roti. Setelah pesanan saya jadi, saya langsung bergegas menghampiri sinta sambil memberikan segelas teh dan roti rasa coklat.


Gue : "Nih sin minum dulu teh nya biar badan lo anget dan ini rotinya.."

Sinta : "iya gus makasih, lo baik banget.."

Gue : "udah iya minum aja ya, jangan sampe gak ya..."

Sinta : "iya makasih.."

Gue : "oia kenapa ko lo nyuruh gue dateng kesini, kenapa bukan lo suruh cowok lo aja yang kesini buat jemput lo..'


Sinta sempat terdiam beberapa menit. Dan mungkin dia berfikir... " ko agus bilang begitu sih, kan setau gue agus kan taunya gue udah putus sama cowo gue, tapi kenapa ko tiba-tiba dia malah bilang begitu.


Gue sengaja ngomong begitu biar dia sadar diri dikit.


Gue : "Ko lo diem aja gak jawab.."
Sinta : "cowok gue lagi kerja gus.."
Gue : "nah gue juga lagi kerja sinta, lembur malahan gue. Tapi gue tetep bela-belain dateng kesini buat jemput lo. Seharusnya ini tugas cowok lo bukan gue, karena kita kan emang sebenarnya gak ada apa-apa. Kita berdua kan cuma hanya berhubungan tanpa status.."


Setelah saya bilang begitu sinta tidak bisa menjawab omongan gue itu. Mungkin dia berfikir dengan apa yang gue ucapin barusan. Tapi biarkan sajalah karena ini semua sudah terlanjur terjadi seperti ini.


Disela obrolan saya dan sinta tiba-tiba andi datang dengan motornya sambil berkata...


"Weh asik agus ama sinta ngapain lo disini bedua.."

Sinta : "ahh lo ndi bukannya tungguin gue, kan motor gue mogok tau.."

Andi : "yahh gue kaga tau sin, nah lo kaga teriak tadi.."

Gue : "udah-udah jangan ribut, jadi gimana nih sekarang.."

Andi : "yawdah motor nya sinta setut aja yok.."

Gue : "terus bawa kemana.."

Sinta : "bawa kerumah tika aja, dia kan hari ini libur. Titip aja dulu dirumahnya, besok baru gue ambil.."

Gue : "ok deh kalo begitu.."


Karena waktu itu si andi kaga becus nyetut motor akhirnya gue putusin aja buat dorong itu motor ke rumah tika, kira-kira gue dorong 1 KM lah.


Sedangkan Andi gue suruh aja boncengin si sinta. Setelah sampai kerumah tika, akhirnya itu motor gue titipin sama tika dirumahnya.


Gue : "Tik gue nitip motornya sinta ya disini boleh kan.."

Tika : "langsung mengangguk dan mengiyakan.

Sinta : "makasih ya tika.."

Tika : "iia sama-sama sin.."


Dan gue bertiga putusin buat bonceng bertiga menuju kerumah gue. Sesampainya dirumah Gue langsung ganti baju karena baju gue basah kuyup karena tadi pas dorong motor keujanan.


Sinta gue suruh juga ganti baju dan gue pinjemin baju gue. Karena kasian udah basah kuyup bajunya nanti dia bisa masuk angin dan dia langsung mengiyakan suruhanku.


Sedangkan si andi dia sedari tadi masih mengenakan jas hujan.


Dan setelah itu kita bertiga balik lagi ke tempat kerjaan, karena gue kan hari itu lembur dan gak enak udah ninggalin temen gue lama dikerjaan.


Sedangkan andi dan sinta balik kerumahnya masing-masing.


Ternyata benar saja sinta memang berfikir tentang apa yang saya ucapkan tadi di halte tersebut saat kita berdua berteduh, karena dia memang curhat dengan vina.


Dan vina memang memberitahukan curhatan sinta itu kepada gue lewat SMS, tapi gue anggap sudahlah gue gak mau berharap lagi dengan sinta. Dan gue sekarang mulai berfikir, sebaiknya gue ngelupain sinta aja dan jangan merusak hubungan dia sama cowoknya. Itu prinsip gue sekarang.


Gue omongin itu ke vina, dan ternyata vina menyampaikan ucapan gue itu ke sinta, jadi sinta juga sudah tau kalau gue memang ingin melupakan dia dan juga tidak mau mengganggu kehidupan dia lagi.


Hari demi hari sikap saya kepada sinta tidak mesra seperti dulu lagi, itu karena saya mencoba untuk melupakan sinta. Mungkin sinta juga mengerti dengan apa yang saya rasakan, tetapi sesekali saya dan sinta juga saling menegur, tetapi hanya sebagai sebatas teman biasa dan tidak lebih.


Tetapi memang sikap saya dan sinta saat itu menjadi agak pendiam bila kita sedang berpapasan. Sesekali sinta juga curhat kepada tika, vina, dan mbak heni.


Ketiga orang itu memang selalu memberitahukan saya kalau sinta memang masih sering curhat kepada mereka, ya saya hanya cukup mendengarkannya saja dan sesekali juga menimpali ucapan mereka.


Nah dari situ saya tau sebenarnya sinta masih ingin menjalani kisah cinta kita berdua yang sempat terhenti ditengah jalan. Sinta memang sebenarnya cinta dengan saya, tapi disatu sisi dia juga tidak mau mengingkari permintaan orang tuanya itu.


Saya bisa bilang begini bukan karrna kebohongan semata, namun memang itu yang diucapkan sinta sendiri kepada ketiga temannya itu dan mereka bertiga memberitahukan itu kepada saya.


Saya juga sebenarnya sangat sulit untuk melupakannya, tetapi saya ingin berprinsip bahwa saya pasti bisa melupakannya.


Ternyata memang sinta memendam perasaannya kepada saya dan saya juga mengerti perasaannya itu.


Pernah sesekali saya mengirim pesan ke sinta dengan ucapan...


"Sinta gue mau minta maaf kalo selama ini gue punya salah sama lo, gue berjanji kok, gue juga gak akan ganggu hidup lo lagi, dan gue juga akan berusaha untuk bisa melupakan lo untuk selama-lamanya..."


Saya kirim pesan begitu ke sinta karena emang gue sebenarnya udah kecewa banget sama dia.


Singkat cerita...


Pada waktu itu di pagi hari saya dan sinta ngeshift bareng, saya melihat hujan begitu derasnya membasahi bumi. Hujan itu terjadi sekitar dari jam 09.00 sampai jam 11.00.


Saya yang sedang bekerja pada saat itu saya bertugas di area depan kasir, saya melihat Sinta dari kejauhan dan ternyata sinta terlihat sedang menatap saya dengan sorot mata yang berkaca-kaca.


Saya tidak tau kenapa dia menatap saya seperti itu, karena memang sudah lama sekali saya juga tidak pernah ngobrol dan bekontak lewat handphone dengan dia.


Saya bersikap seperti itu karena saya memang sudah berjanji kepada dia, bahwa saya memang mencoba untuk melupakan dia dan juga tidak ingin mengganggu kehidupan dia lagi.


Dan pada waktu itu jam menunjukan sudah pukul 15.10 itu tandanya berarti saatnya kita pulang, dan lagi-lagi hujan turun dengan derasnya. Saya sengaja pulang saja sambil hujan-hujanan, saya waktu itu pulang jalan kaki dari kerjaan saya sampai kerumah kira-kira jaraknya memakan sampai 1 KM.


Didalam perjalanan tersebut saya banyak melihat disekitaran saya banyak orang yang sedang berteduh. Dan terlihat sepintas dimataku ternyata sinta juga sedang menuju arah pulang sambil menaiki sepeda motornya.


Di perjalan pulangnya itu, sinta ternyata melihat saya yang sedang berjalan kaki pulang sambil hujan-hujanan. Di dalam lubuk hatinya yang paling dalam sebenarnya dia ingin menghampiri saya, tetapi dia tidak jadi menghampiri saya. Saya juga tidak tau kenapa dia tidak jadi, ya itu hanya dia dan Tuhan lah yang tau.


Sesampainya dirumah hape saya berbunyi sepertinya ada sms masuk, dan pas saya buka ternyata itu sms dari sinta. Dan didalam ucapan sms nya tersebut dia berkata...


"Agus sebenernya tadi gue kasian banget ngeliat lo pulang jalan kaki sambil hujan-hujanan begitu, tadinya gue mau nyamperin elo gus tapi gue gak jadi. Soalnya gue teringat sama ucapan lo yang waktu itu lo kirim lewat sms ke gue. Lo kan mau mencoba melupakan gue selamanya kan, ya sudah makanya tadi gue gak jadi nyamperin lo. Gue takut nanti lo malah marah sama gue.."


(Ohh ternyata itu sebabnya sinta gak jadi menghampiri gue, dia takut kalau gue marah).


Sebenernya gue gak marah sama dia, tapi gue kecewa....


Kekecewaan gue itu sebenernya yang katanya dia mau nunggu gue sampai kapanpun juga, tapi nyatanya dia malah balikan sama mantannya dan mereka juga merencanakan untuk menikah.


Sebenernya sih gue salah juga kalo nyalahin dia, dia begitu karena dia memang ingin ngebahagiain orang tuanya. Dan disatu sisi gue juga gak pernah ungkapin isi hati gue ke sinta.


Soalnya emang orang tuanya sinta pengen banget ngeliat sinta menjadi istri dari cowoknya tersebut.


Ya apa boleh buat, emang harusnya gue yang koreksi diri dari awalnya, dan emang gue harus terima kenyataan ini dan terima nasib.


Setelah mendekati akhir tahun 2013 lalu sepertinya bulan Oktober kalau tidak salah. saya melihat postingan FB di hape saya, dan ternyata di beranda Facebook saya ada status dari sinta, dia berkata...


"Alhamdulillah semuanya sudah lancar dan semoga nanti pas hari pernikahan kita diberikan kemudahan dan kelancaran Amiin.."


Disitu juga terdapat beberapa Foto sinta dan cowoknya serta keluarga dari sinta dan cowoknya itu.


Ternyata setelah saya amati foto itu, ternyata keluarga dari cowok itu sedang melaksanakan lamaran terhadap keluarga sinta. Dan acara itu dilangsungkan di rumah sinta. Saya sedih melihatnya tetapi saya juga berfikir memang sinta lebih pantas mendapatkan dan bersanding dengan cowok itu dari pada dengan saya.


Sepertinya dia memang sudah menemukan kebahagiannya sekarang.


Selang beberapa bulan kemudian dia mulai aktif lagi di facebook, dan dia sering menulis status dan bahkan sering mengupload foto dia bersama cowoknya. Kemudian dia juga memposting foto surat undangannya serta foto pra wedding nya di FB.


Dia terlihat sangat bahagia sekali.


Dan pada waktu saya masuk siang, saya melihat Sinta sedang membagikan Surat Undangan kepada teman-teman kerjanya. Dan ternyata diakhir pembagian surat undangan itu sinta menghampiri saya dengan malu-malu dan sempat mengintip saya dulu dari kejauhan. Ini saya tahu dari rekan shift tika namanya deni.


Dan sinta lalu memberikan surat undangan itu kepada saya sambil berkata...


"Nih gus buat lo, Datang yah gus..."


Lalu saya menjawab...


"iya gue pasti datang..." saya menjawabnya sambil menunduk dan saya hampir saja meneteskan air mata.


Setelah saya menerima surat undangan sinta itu, saya tidak berani untuk menatap wajahnya. Saya sangat sedih sekali sebenarnya, tapi saya harus bagaimana lagi ya ini semua sudah terjadi, dan saya terima dengan lapang dada dan terima nasib.


Saya membuat artikel ini saja, saya masih sangat sedih karena masih teringat dengan kejadian yang telah saya alami ini.


Disaat hari pernikahan sinta itu tiba, saya merasa sedih sekali.


Pada waktu itu saya masuk siang dan saya berencana untuk datang ke acara pernikahan sinta setelah pulang kerja nanti sekitar jam 22.30.


Saya, Guntur, Deri dan Bejo mau bergegas berangkat kesana. Tiba didepan pintu gerbang tempat kerja kami, Guntur dan Deri bergegas mengambil motornya. Tetapi belum sampai ke area parkiran, tiba-tiba hujan turun sangat derasnya.


Kami berempat langsung panik. Dan Guntur berkata...


"wah gimana nih ujannya gede banget gus.."

"iya nih gimana ni.." sahut bejo.


Saya hanya terdiam dan bejo terlihat sedang menggunakan Hape nya, dan ternyata sedang menghubungi sinta.


Bejo : "Sin acara pernikahan lo sampai jam berapa.."

Sinta : "nanti sampai jam 23.00 jo.."

Bejo : "Maap nih disini ujannya gede banget, mau gak mau kita nunggu dulu nih sin sampe hujannya reda.."

Sinta : "Emang lo ama siapa aja Jo,."

Bejo : Gue sama Guntur, Deri dan Agus nih mantan lo hahaha.."

Sinta : "haha bisa aja lo.."

Bejo : "iya, nanti kalo udah reda gue kasana deh.."


Hujan masih turun dengan derasnya, dan ternyata tanpa disadari hujan juga tidak kunjung berhenti. Saya berempat pun pasrah dengan semua ini.


Sekitar jam 00.00 bejo kembali menelepon sinta...


"sin kayanya gue kaga jadi kesana deh, apalagi hujannya ini kaga berhenti, lagian juga acara llo pasti udah kelar jam 23.00 tadi kan.."

Sinta : "iia udah kelar jo, yawdah gapapa.."

Bejo : "Maaf ya sin.."

Sinta : "iya gapapa jo.."


Kami berempat masih menunggu hujan reda dan alhamdulillah hujan reda juga pukul 01.00 dan kita semua memutuskan untuk pulang kerumah.


Sesampainya dirumah saya berfikir, kenapa tadi hujannya pas banget gue mau berangkat ke acaranya sinta ya, udah gitu hujannya kelar jam 01.00 hadeeuuhh... kenapa itu semua bisa terjadi yah.


Apa mungkin memang saya tidak boleh datang dan menyaksikan kebahagiaan sinta di acara pernikahannya.


Mungkin memang ini semua kuasa Tuhan YME dan saya harus menerimanya. Dan saya sangat bersyukur dengan ini semua yang telah terjadi kepada saya.


Dan saya berdoa agar sinta dan suaminya menjadi keluarga yang sakinnah, mawaddah dan warohmah... amin ya robbal alamin.


Dan semua kejadian ini mungkin pelajaran buat saya untuk lebih memperbaiki diri lagi. Dan alhamdulillah saya dan sinta serta teman-teman saya disana masih berhubungan baik dengan saya sampai saat ini, walaupun saya juga sudah tidak bekerja di supermarket itu.


Itulah kisah saya bersama sinta dan semoga dengan artikel yang saya buat ini ada hikmahnya buat kita semua. Dan semoga saja kejadian ini tidak terjadi kepada kalian dan cukup kejadian ini hanya terjadi kepada saya.


Bila ada penulisan serta kata-kata yang salah dan kasar mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya.


Dan terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada kalian yang sudah menyempatkan diri untuk membaca artikel singkat ini.




Terima kasih sudah menyempatkan diri untuk berkunjung di Blog Saya, salam sukses.


Kunjungi Juga :
=> AZG27 DREAMS | Kumpulan Artikel
=> Berita Paling Eksis | Klik Aja Disini
=> Kumpulan Berita & Video Sepak Bola | Cek Aja Disini
=> Bagi Yang Suka Sama Cerita Horor | Yuk Cek Kumpulan Ceritanya Disini
=> Buat Yang Suka Berimajinasi | Kunjungi Aja Kumpulan Cerita Dewasa
=> Kumpulan Cerita Kisah Cinta | Yuk Lihat Disini
=> Kumpulan Video-Video Menarik | Disini Tempatnya
=> Para Penggemar Iwan Fals | Yuk Cek Disini
=> Video Yang Hot Hot | Disini Tempatnya



=> Akun Medsos Saya <=
Facebook
Instagram


=> Channel YouTube <=
AZG27 DREAMS

Comments